Pengertian
Keterampilan Berbicara
Sebelum membahas tentang
keterampilan berbicara, kita akan membahas dulu apa itu berbicara? Berbicara
merupakan kemampuan mengucapkan suatu bunyi artikulasi (kata-kata) untuk
menyampaikan, mengekspresikan, atau menyatakan suatu gagasan, pikiran, juga perasaan.
Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu gagasan yang
dirangkai serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar atau
penyimak.
Keterampilan berbicara merupakan
seni tentang berbicara yang merupakan sarana komunikasi dengan bahasa lisan
meliputi proses penyampaian pikiran, ide, gagasan, dengan tujuan melaporkan,
menghibur atau meyakini orang lain.
Tujuan
berbicara
Tujuan utama berbicara biasanya
yaitu berkomunikasi.
Komunikasi
adalah suatu proses
di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Ragam Berbicara
1. Pidato
Pidato adalah berbicara di depan umum. Jika pidato
tadi bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidato adalah bahan tertulis yang
digunakan untuk berpidato/ berceramah. Bila teks tadi di buat sendiri oleh si
pemidato disebut naskah pidato.
2. Diskusi
Diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan
atau pembicaraaan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam proses ini orang
mengemukakan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan, dan hubungan
antarmasalah. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang
terjadi di dalam kelompok kecil atau kelompok besar.
3. Menyampaikan
Pengumuman
Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu
hal yang perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam
bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman
diantaranya, yaitu volume suara harus lebih keras, intonasi yang tepat, dan
gaya penampilan yang menarik.
4. Menyampaikan
Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan
argumentasi karena harus mepertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap pihak yang
berdebat akan mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu agar
pihak lawan atau peserta menjadi yakin dan berpihak serta setuju terhadap
pendapat-pendapatnya.
5. Bercerita
Melalui bercerita dapat terjalin hubungan yang akrab.
Selain itu, manfaat bercerita diantaranya, yaitu memberikan hiburan,
mengajarkan kebenaran, dan memberikan keteladanan.
6. Musyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu
membicarakan sesuatu supaya mencapai kata sepakat. Mencapai kata sepakat tentu
tidak mudah karena setiap orang mempunyai kepentingan pribadi. Dalam suatu
musyawarah yang penting adalah kepentingan orang banyak, setiap orang
mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.
7. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu keterampilan berbicara
yang digunakan sebagai metode pengumpulan berita. Pelaksanaannya bisa dilakukan
secara langsung bertatap muka (face to
face) dengan orang yang diwawancarai (interviewee),
atau secara tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat. Semua
jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara dengan sumber berita atau
narasumber. Wawancara bertujuan pokok menggali informasi , komentar, opini,
fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan
pertanyaan kepada narasumber.
Berbicara atau kegiatan
komunikasi lisan merupakan kegiatan individu dalam usaha menyampaikan pesan
secara lisan kepada sekelompok orang, yang disebut juga audience atau majelis.
Supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada audience dengan
baik, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan
berbicara.
Faktor penunjang pada kegiatan
berbicara sebagai berikut. Faktor kebahasaan, meliputi
a) ketepatan ucapan,
b) penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai,
c) pilihan kata,
d) ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya,
e) ketepatan sasaran pembicaraan.
Sedangkan faktor nonkebahasaan, meliputi
a) sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku,
b) pendangan harus diarahkan ke lawan bicara,
c) kesediaan menghargai orang lain,
d) gerak-gerik dan mimik yang tepat,
e) kenyaringan suara,
f) kelancaran,
g) relevansi, penalaran,
h) penguasaan topik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kegiatan berbicara adalah faktor urutan kebahasaan (linguitik) dan non
kebahasaan (nonlinguistik).