Minggu, 26 Oktober 2014

Keterampilan Berbicara



Pengertian Keterampilan Berbicara

Sebelum membahas tentang keterampilan berbicara, kita akan membahas dulu apa itu berbicara? Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan suatu bunyi artikulasi (kata-kata) untuk menyampaikan, mengekspresikan, atau menyatakan suatu gagasan, pikiran, juga perasaan. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu gagasan yang dirangkai serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Keterampilan berbicara merupakan seni tentang berbicara yang merupakan sarana komunikasi dengan bahasa lisan meliputi proses penyampaian pikiran, ide, gagasan, dengan tujuan melaporkan, menghibur atau meyakini orang lain.

Tujuan berbicara

Tujuan utama berbicara biasanya yaitu berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.

Ragam Berbicara

1.      Pidato
Pidato adalah berbicara di depan umum. Jika pidato tadi bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidato adalah bahan tertulis yang digunakan untuk berpidato/ berceramah. Bila teks tadi di buat sendiri oleh si pemidato disebut naskah pidato.

2.      Diskusi
Diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraaan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam proses ini orang mengemukakan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan, dan hubungan antarmasalah. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecil atau kelompok besar.

3.      Menyampaikan Pengumuman
Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman diantaranya, yaitu volume suara harus lebih keras, intonasi yang tepat, dan gaya penampilan yang menarik.

4.      Menyampaikan Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus mepertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap pihak yang berdebat akan mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin dan berpihak serta setuju terhadap pendapat-pendapatnya.

5.      Bercerita
Melalui bercerita dapat terjalin hubungan yang akrab. Selain itu, manfaat bercerita diantaranya, yaitu memberikan hiburan, mengajarkan kebenaran, dan memberikan keteladanan.

6.      Musyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya mencapai kata sepakat. Mencapai kata sepakat tentu tidak mudah karena setiap orang mempunyai kepentingan pribadi. Dalam suatu musyawarah yang penting adalah kepentingan orang banyak, setiap orang mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.

7.      Wawancara
Wawancara merupakan salah satu keterampilan berbicara yang digunakan sebagai metode pengumpulan berita. Pelaksanaannya bisa dilakukan secara langsung bertatap muka (face to face) dengan orang yang diwawancarai (interviewee), atau secara tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat. Semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara dengan sumber berita atau narasumber. Wawancara bertujuan pokok menggali informasi , komentar, opini, fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Faktor-faktor Penunjang Kegiatan Berbicara

Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan individu dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan kepada sekelompok orang, yang disebut juga audience atau majelis. Supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada  audience dengan baik, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan berbicara. 
Faktor  penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut.
Faktor kebahasaan, meliputi
a) ketepatan ucapan,
b) penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai,
c) pilihan kata,
d) ketepatan penggunaan kalimat serta  tata bahasanya,
e) ketepatan sasaran pembicaraan.
Sedangkan  faktor nonkebahasaan, meliputi
a) sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku,
b) pendangan harus diarahkan ke lawan bicara,
c) kesediaan menghargai orang lain,
d) gerak-gerik dan mimik yang tepat,
e) kenyaringan suara,
f) kelancaran,
g) relevansi, penalaran,
h) penguasaan topik.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kegiatan berbicara adalah faktor urutan kebahasaan  (linguitik)  dan non
kebahasaan (nonlinguistik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar